This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

kebersamaan yang membawa keberkahan

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 07 Agustus 2014

Asal Mula ULTAH

ASAL MULA ULTAH
(ULang TAHun)

Met milad ukhty…., Met ultah yah…., HBD prend….., Wish u all the best….., dan lain-lain. Begitulah kiranya kaum muda dan tua yang beragama islam dalam mengekspresikan perayaan ulang tahun teman,saudara,keluarga atau siapapun yang mereka sayanginya. Tapi, pernahkah terbesit dalam pikiran kita, sebenarnya asal usul atau sejarah adanya ulang tahun itu gimana sih? Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah merayakannya? mmmhh,,,,

Ok ukhti dan ummahat fillah di manapun berada saat ini , jadi awal mulanya, dulu tuh pada masa-masa awal Nasrani generasi pertama (Ahlul Kitab / kaum khawariyyun / pengikut nabi Isa) mereka tidak merayakan upacara ulang tahun, karena mereka menganggap bahwa pesta ulang tahun itu adalah pesta yang mungkar dan hanya pekerjaan orang kafir Paganisme. Namun, pada masa Herodeslah acara ulang tahun mulai dimeriahkan sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 14:6 ; “Tetapi pada HARI ULANG TAHUN Herodes, menarilah anak Herodes yang perempuan, Herodiaz, di tengah-tengah meraka akan menyukakan hati Herodes.” (Matius14 : 6)
Dan dalam Injil Markus 6:21 disebutkan juga : “Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada HARI ULANG TAHUNNYA mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.” (Markus 6:21). Orang Nasrani yang pertama kali mengadakan pesta ulang tahun adalah orang Nasrani Romawi. Beberapa batang lilin dinyalakan sesuai dengan usia orang yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun dibuatnya dan dalam pesta itu, kue besar dipotong dan lilin pun ditiup. (Bisa dilihat dalam buku : Parasit Aqidah. A.D. El. Marzdedeq, Penerbit Syaamil, hal. 298)

Pertanyaannya sekarang adalah: lalu apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengikuti tradisi ini, sedangkan Herodes sudah hidup pada jaman Nabi Isa ????
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi’in) dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (tabi’ut tabi’in).” (Muttafaq ‘alaih)

Rasulullah shalallah ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: "Kamu akan mengkuti cara hidup orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk kedalam lobang biawak kamu pasti akan memasukinya juga". Para sahabat bertanya,"Apakah yang engkau maksud adalah kaum Yahudi dan Nasrani wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab: "Siapa lagi jika bukan mereka?!".

Allah Ta`ala berfirman; Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS. Al Baqarah : 120)

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran , pengelihatan, dan hati, semuannya itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Isra’:36)

"... dan kamu mengatakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikitpun juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar." (QS. an-Nuur: 15)
Sehingga dalil-dalil di atas menjawab, bahwa janganlah mudah ikut-ikutan tentang suatu perkara, ikut-ikutan mengucapkan Ulang Tahun, tanpa mengetahui darimana asal-usul perayaan tersebut. Parahnya lagi jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelisihinya, bahkan para sahabat Rasululah & para Tabi'in dan Tabiut tabi'in pun tidak pernah melakukannya. Ingatlah saudariku, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Barangsiapa beramal dengan suatu amalan yang "tidak ada perintah dari kami padanya" maka amalan tersebut TERTOLAK (yaitu tidak diterima oleh Allah).” [HR. Muslim].

Rasulullah, para sahabat, tabi'in dan tabiut tabi'in adalah orang yang paling mengerti agama islam. Mereka tidak mengucapkan dan tidak memperingati Ulang Tahun, walaupun mungkin sebagian manusia menganggapnya baik. Ada kaidah agung yang bisa dijadikan rujukan, "Lau Kaana Khairan Lasabaquuna ilaihi", “Seandainya perbuatan itu baik, maka Rasulullah, para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in pasti mereka lebih dahulu mengamalkannya daripada kita.


Fb : Krisna Panji Al-Hafizh

Selasa, 15 Juli 2014

Ingin Keturunan Mulia? Pilih Pasangan Hidup yang Kokoh Agamanya

Malam itu, Umar bin Khattab kembali berkeliling melihat kondisi rakyatnya. Sengaja, selain bertemu dan melayani rakyatnya di siang hari, Umar bin Khattab juga memanfaatkan waktu malam agar ‘inspeksi’-nya tidak diketahui oleh orang lain. Dengan demikian, ia dapat melihat sisi lain kehidupan rakyatnya.

Tiba di dekat sebuah rumah, Umar bin Khattab mendengar dialog yang menyentuh jiwanya. “Campur saja susu itu dengan air, Nak. Orang lain melakukan seperti itu,” suara perempuan tua terdengar dari rumah itu.

“Amirul mukminin melarang itu, Bu” sang anak menolak dengan halus. Suaranya menggambarkan takdzim pada sang ibu.

“Amirul mukminin tidak akan tahu”

“Tapi Allah Maha Mengetahui, Bu”

Allahu akbar. Mendengar hal itu, Umar bin Khattab terenyuh. Hatinya tersentuh. Ada seorang gadis yang memiliki keimanan begitu tinggi.

Esoknya, Umar bin Khattab memerintahkan putranya untuk menikah dengan gadis itu. Dari pernikahan keduanya, kelak lahirlah keturunan shalih yang memiliki banyak kemiripan dengan Umar bin Khattab. Dialah Umar bin Abdul Aziz; khalifah yang hanya dalam masa 2,5 tahun berhasil mengubah maknawiyah dan kesejahteraan rakyatnya hingga tidak ada yang mau menerima zakat.

***

Suatu hari, seorang pemuda menemukan buah delima terbawa arus sungai. Dalam kondisi lapar yang menderanya saat itu, ia pun memakannya. Tiba-tiba ia sadar, buah itu milik siapa hingga ia berani memakannya? Ia pun menelusuri asal buah itu dan setelah menemukan pohonnya, ia menemui pemiliknya.

“Aku minta kehalalan buah yang telah kumakan tersebut,” pintanya, membuat sang pemilik kagum dengan kepribadiannya.

“Baiklah, aku akan menghalalkan buah itu dengan syarat kau mau menikahi putriku”

“Baiklah”

“Perlu kau ketahui, bahwa putriku itu buta, tuli dan bisu. Kau bersedia?”

Sungguh aneh, demi mendapatkan kehalalan buah yang telah dimakannya, sang pemuda tak membutuhkan waktu lama untuk mengiyakan. “Insya-allah, Pak” jawabnya mantap.

Tibalah hari pernikahan itu. Dan betapa kagetnya sang pemuda, gadis yang dinikahinya ternyata sangat cantik, tidak buta, tidak bisu dan tidak tuli. Saat ia menanyakan kembali kepada pria yang kini jadi mertuanya, ia mendapatkan jawaban: “Putriku buta, maksudnya matanya tidak pernah melihat maksiat. Ia bisu, maksudnya tidak pernah berbicara dusta, tidak pula pernah ghibah. Dan ia tuli, karena telinganya tidak pernah mendengar bunyi dan suara yang diharamkan.”

Allahu akbar! Pernikahan keduanya pun menjadi pernikahan barakah. Dari keduanya, kelak lahirlah seorang ulama besar yang hingga kini namanya tetap abadi dan ijtihadnya terus diikuti; Imam Syafi’i.

***

Dalam Islam, pendidikan anak sejatinya dimulai sejak memilih jodoh. Sebab, dari rahim sang ibulah anak lahir. Dari hubungan suami dan istrilah sang ibu mengandung.

Karenanya Rasulullah menasehati para pemuda untuk memilih istri atas dasar agamanya. “Fadhhar bidzaatid diin, taribat yadaak; pilihlah wanita yang baik agamanya agar kalian beruntung.” Keberuntungan di sini bukan hanya soal rumah tangga mereka, cinta kasih mereka, kehidupan pernikahan mereka, tetapi juga keturunan mereka.

Bagaimana dengan muslimah, Saudariku? Muslimah juga sama, dinasehati agar memilih jodoh yang baik agamanya, mulia akhlaknya. Karenanya Rasulullah berpesan kepada para orangtua, jika ada lelaki shalih yang melamar anaknya, agar ia diterima.

Memilih jodoh adalah langkah pertama dalam pendidikan anak. Sebab lelaki shalih dan wanita shalihah yang telah menjadi suami istri, mereka akan menjaga adab Islam. Saat merencanakan dan berikhtiar memiliki anak, mereka niatnya mulia. Saat beraktifitas yang mengundang lahirnya keturunan, mereka berdoa dan memenuhi adab-adabnya sehingga kelak anaknya tidak mudah diganggu/digoda syetan. Suami yang shalih menafkahi istri dengan nafkah halal. Halal pula yang dikonsumsi janinnya. Ketika anak sejak di dalam kandungan hingga lahir menjadi bayi dan seterusnya hanya mengkonsumsi yang halal, insya-allah ia lebih mudah menjadi anak yang shalih. Lebih mudah dididik dengan akhlak Islam.

Seperti apa engkau nanti mengasihi dan memperlakukan janinmu saat hamil juga dipengaruhi oleh laki-laki model apa yang menjadi suamimu. Jika ia shalih dan penyayang, ia pun menyayangimu dan janinmu. Mendukungmu membaca Qur’an untuk calon bayi dalam kandungan, bahkan ia pun turut tilawah sambil memegang perutmu. Hingga kelahiran tiba dan hidup di alam nyata, bayi dan anak-anaknya pun terbiasa dengan Al Qur’an, daripada musik dan nyanyian yang tidak jelas.

Saudariku, begitu banyak penjelasan yang bisa kau kembangkan atau kita lanjutkan di lain waktu. Bahwa pendidikan anak sejatinya dimulai sejak kita memilih jodoh. [Tim Redaksi WebMuslimah.com]

Rabu, 04 Desember 2013

Apa Itu Ahmadiyah ???

Assalamualykum wr.wb
APA ITU AHMADIYAH ???
Ahmadiyah adalah gerakan yang lahir pada tahun 1900M, yang dibentuk oleh pemerintah kolonial Inggris di India. Didirikan untuk menjauhkan kaum muslimin dari agama Islam dan dari kewajiban jihad dengan gambaran/bentuk khusus, sehingga tidak lagi melakukan perlawanan terhadap penjajahan dengan nama Islam. Gerakan ini dibangun oleh Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani. Corong gerakan ini adalah “Majalah Al-Adyan” yang diterbitkan dengan bahasa Inggris.

Siapakah Mirza Ghulam Ahmad ?
Mirza Ghulam Ahmad hidup pada tahun 1839-1908M. Dia dilahirkan di desa Qadian, di wilayah Punjab, India tahun 1839M. Dia tumbuh dari keluarga yang terkenal suka khianat kepada agama dan negara. Begitulah dia tumbuh, mengabdi kepada penjajahan dan senantiasa mentaatinya. Ketika dia mengangkat dirinya menjadi nabi, kaum muslimin bergabung menyibukkan diri dengannya sehingga mengalihkan perhatian dari jihad melawan penjajahan Inggris. Oleh pengikutnya dia dikenal sebagai orang yang suka menghasut/berbohong, banyak penyakit, dan pecandu narkotik. Pemerintah Inggris banyak berbuat baik kepada mereka. Sehingga dia dan pengikutnya pun memperlihatkan loyalitas kepada pemerintah Inggris.
Di antara yang melawan dakwah Mirza Ghulam Ahmad adalah Syaikh Abdul Wafa’, seorang pemimpin Jami’ah Ahlul hadits di India. Beliau mendebat dan mematahkan hujjah Mirza Ghulam Ahmad, menyingkap keburukan yang disembunyikannya, kekufuran serta penyimpangan pengakuannya.
Ketika Mirza Ghulam Ahmad masih juga belum kembali kepada petunjuk kebenaran, Syaikh Abul Wafa’ mengajaknya ber-mubahalah (berdoa bersama), agar Allah mematikan siapa yang berdusta di antara mereka, dan yang benar tetap hidup. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya tahun 1908M.
Pada awalnya Mirza Ghulam Ahmad berdakwah sebagaimana para da’i Islam yang lain, sehingga berkumpul di sekelilingnya orang-orang yang mendukungnya. Selanjutnya dia mengklaim bahwa dirinya adalah seorang mujaddid (pembaharu). Pada tahap berikutnya dia mengklaim dirinya sebagai Mahdi Al-Muntazhar dan Masih Al-Maud. Lalu setelah itu mengaku sebagai nabi dan menyatakan bahwa kenabiannya lebih tinggi dan agung dari kenabian Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dia mati meninggalkan lebih dari 50 buku, buletin serta artikel hasil karyanya.

Di antara kitab terpenting yang dimilikinya berjudul Izalatul Auham, I’jaz Ahmadi, Barahin Ahmadiyah, Anwarul Islam, I’jazul Masih, At-Tabligh dan Tajliat Ilahiah. 

Pemikiran dan Keyakinan Ahmadiyah
1. Meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Al-Masih yang dijanjikan.
2. Meyakini bahwa Allah berpuasa dan melaksanakan shalat, tidur dan mendengkur, menulis dan menyetempel, melakukan kesalahan dan berjimak. Mahatinggi Allah setinggi-tingginya dari apa yang mereka yakini.
3. Keyakinan Ahmadiyah bahwa tuhan mereka adalah Inggris, karena dia berbicara dengannya menggunakan bahasa Inggris.
4. Mereka meyakini bahwa kenabian tidak ditutup dengan diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi terus ada. Allah mengutus rasul sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Dan Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi yang paling utama dari para nabi yang lain.
5. Berkeyakinan bahwa Malaikat Jibril datang kepada Mirza Ghulam Ahmad, dan memberikan wahyu dengan diilhamkan sebagaimana Al-Qur’an.
6. Menghilangkan aqidah/syariat jihad dan memerintahkan untuk mentaati pemerintah Inggris, karena menurut mereka pemerintah Inggris adalah waliyul amri (pemerintah Islam) sebagaimana tuntunan Al-Qur’an.
7. Seluruh orang Islam menurut mereka kafir sampai mau bergabung dengan Ahmadiyah. Seperti bila ada laki-laki atau perempuan dari golongan Ahmadiyah yang menikah dengan selain pengikut Ahmadiyah, maka dia kafir.
8. Membolehkan khamer, opium, ganja dan apa saja yang memabukkan.
9. Mereka mengatakan bahwa tidak ada Al-Qur’an selain apa yang dibawa oleh Mirza Ghulam Ahmad. Dan tidak ada Al-Hadits selain apa yang disampaikan di dalam majelis Mirza Ghulam Ahmad. Serta tidak ada nabi melainkan berada di bawah pengaturan Mirza Ghulam Ahmad.
10. Meyakini bahwa kitab suci mereka diturunkan (dari langit), bernama Al-Kitab Al-Mubin, bukan Al-Qur’an Al-Karim yang ada di tangan kaum muslimin.
11. Mereka meyakini bahwa mereka adalah pemeluk agama baru yang indenpenden, dengan syarat yang indenpenden pula, seluruh teman-teman Mirza Ghulam Ahmad sama dengan sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
12. Mereka meyakini bahwa Al-Qadian (tempat awal gerakan ini) sama dengan Madinah Al-Munawarah dan Mekkah Al-Mukarramah ; bahkan lebih utama dari kedua tanah suci itu, dan suci tanahnya serta merupakan kiblat mereka dan kesanalah mereka berhaji.

Akar Pemikiran dan Keyakinan Ahmadiyah
1. Bermula dari gerakan orientalis bawah tanah yang dilakukan oleh Sayyid Ahmad Khan yang menyebarkan pemikiran-pemikiran menyimpang ; yang secara tidak langsung telah membuka jalan bagi munculnya gerakan Ahmadiyah.
2. Inggris menggunakan kesempatan ini dan membuat gerakan Ahmadiyah, dengan memilih untuk gerakan ini seorang lelaki pekerja dari keluaga bangsawan.
3. Pada tahun 1953M, terjadilah gerakan sosial nasional di Pakistan menuntut diberhentikannya Zhafrillah Khan dari jabatannya sebagai menteri luar negeri. Gerakan itu dihadiri oleh sekitar 10 ribu umat muslim, termasuk pengikut kelompok Ahmadiyah, dan berhasil menurunkan Zhafrillah Khan dari jabatannya.
4. Pada bulan Rabiul Awwal 1394H, bertepatan dengan bulan April 1974M dilakukan muktamar besar oleh Rabhithah Alam Islami di Mekkah Al-Mukarramah yang dihadiri oleh tokoh-tokoh lembaga-lembaga Islam seluruh dunia. Hasil muktamar memutuskan “Kufurnya kelompok ini dan keluar dari Islam. Meminta kepada kaum muslimin berhati-hati terhadap bahaya kelompok ini dan tidak bermu’amalah dengan pengikut Ahmadiyah, serta tidak menguburkan pengikut kelompok ini di pekuburan kaum Muslimin”.
5. Majelis Rakyat (Parlemen) Pakistan melakukan debat dengan gembong kelompok Ahmadiyah bernama Nasir Ahmad. Debat ini berlangsung sampai mendekati 30 jam. Nasir Ahmad menyerah/tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, dan tersingkaplah kedok kufurnya kelompok ini. Maka majelis parlemen mengeluarkan keputusan bahwa kelompok ini lepas dari agama Islam.

Hal-Hal yang Mewajibkan Kafirnya Mirza Ghulam Ahmad
1. Pengakuannya sebagai nabi.
2. Menghapus kewajiban jihad dan mengabdi kepada penjajah.
3. Meniadakan berhaji ke Mekkah dan menggantinya dengan berhaji ke Qadian.
4. Penyerupaan yang dilakukannya terhadap Allah dengan manusia.
5. Kepercayaannya terhadap keyakinan tanasukh (menitisnya ruh) dan hulul (bersatunya manusia dengan tuhan).
6. Penisbatannya bahwa Allah memiliki anak, serta klaimnya bahwa dia adalah anak tuhan.
7. Pengingkarannya terhadap ditutupnya kenabian oleh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan membuka pintu bagi siapa saja yang menginginkannya.

Penyebaran dan Aktifitas Ahmadiyah
1. Penganut aliran Ahmadiyah kebanyakan hidup di India dan Pakistan dan sebagian kecilnya di Israel dan wilayah Arab. Mereka senantiasa membantu penjajah agar dapat membentuk/membangun sebuah markas di setiap negara di mana mereka berada.
2. Ahmadiyah memiliki pekerjaan besar di Afrika dan pada sebagian negara-negara Barat. Di Afrika saja mereka beranggotakan kurang lebih 5000 mursyid dan da’i yang khusus merekrut manusia kepada kelompok Ahmadiyah. Dan aktifitas mereka secara luas memperjelas bantuan/dukungan mereka terhadap penjajahan.
3. Keadaan kelompok Ahmadiyah yang sedemikian, ditambah perlakuan pemerintah Inggris yang memanjakan mereka, memudahkan para pengikut kelompok ini bekerja menjadi pegawai di berbagai instansi pemerintahan di berbagai negara, di perusahaan-perusahaan dan persekutuan-persekutuan dagang. Dari hasil kerja mereka itu dikumpulkanlah sejumlah dana untuk membiayai dinas rahasia yang mereka miliki.
4. Dalam menjalankan misi, mereka merekrut manusia kepada kelompok Ahmadiyah dengan segala cara, khsusnya media massa. Mereka adalah orang-orang yang berwawasan dan banyak memiliki orang pandai, insinyur dan dokter. Di Inggris terdapat stasiun pemancar TV dengan nama “TV Islami” yang dikelola oleh penganut kelompok Ahmadiyah.

Pemimpin-Pemimpin Ahmadiyah
 
Pemimpin Ahmadiyah sepeninggal Mirza Ghulam Ahmad bernama Nuruddin. Pemerintah Inggris menyerahkan kepemimpinan Ahmadiyah kepadanya dan diikuti para pendukungnya. Di antara tulisannya berjudul “Fashlb Al-Khithab“.
Pemimpin lainnya adalah Muhammad Ali dan Khaujah Kamaluddin. Amir Ahmadiyah di Lahore. Keduanya adalah corong dan ahli debat kelompok Ahmadiyah. Muhammad Ali telah menulis terjemah Al-Qur’an dengan perubahan transkripnya ke dalam bahasa Inggris. Tulisannya yang lain. Haqiqat Al-Ikhtilaf An-Nubuwah Fi Al-Islam dan Ad-Din Al-Islami. Khaujah Kamaluddin menulis kitab yang berjudul Matsal Al-A’la Fi Al-Anbiya serta kitab-kitab lain. Jamaah Ahmadiyah Lahore ini berpandangan bahwa Mirza Ghulam Ahmad hanyalah seorang mujadid. Tetapi yang berpandangan seperti ini dan yang tidak, mereka sama saja saling mengadopsi satu sama lain.
Muhammad Shadiq, mufti kelompok Ahmadiyah. Di antara tulisannya berjudul Khatam An-Nabiyyin.
Basyir Ahmad bin Ghulam, pemimpin pengganti kedua setelah Mirza Ghulam Ahmad. Di antara tulisannya berjudul Anwar Al-Khilafah, Tuhfat Al-Muluk, Haqiqat An-Nubuwwah.
Dzhafrilah Khan, menteri luar negeri Pakistan. Dia memiliki andil besar dalam menolong kelompok sesat ini, dengan memberikan tempat luas di daerah Punjab sebagai markas besar Ahmadiyah sedunia, dengan nama Robwah Isti’aroh (tanah tinggi yang datar) yang diadopsi dari ayat Al-Qur’an: “Dan Kami melindungi mereka di suatu Robwah Isti’aroh (tanah tinggi yang datar) yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir.” (Qs. Al-Mukminun: 50)

KESIMPULAN
Ahmadiyah adalah kelompok sesat yang tidak ada hubungannya dengan Islam. Aqidah (keyakinan) mereka berbeda dengan keyakinan agama Islam dalam segala hal. Kaum Muslimin perlu diperingatkan atas aktifitas mereka, setelah para ulama Islam memfatwakan bahwa kelompok ini kuffur.

Maraji’: Al-Mausu’ah Al-Muyassarah Fi Al-Adyan Wa Al-Madzahib Wa Al-Ahzab Al-mu’ashirah, oleh DR Mani’ Ibnu Hammad al-Jahani Tabshir Al-Adhan bi Ba’di Al-Madzahib wa Al-Adyan, oleh Muhammad As-Sabi’i ***

Sumber: Majalah Fatawa Vol. 06. Th. II 1425H/2004M http://krisnapanjicariuit.blogspot.com/2013/12/apa-itu-ahmadiyah.html

Selasa, 19 November 2013

Harga Nafas Kita


Assalamualaykum wr.wb
Mari sahabat kita menghitung berapakah harga nafas dalam satu hari dan pernahkah kita
menanyakan harga Oksigen di Apotik ?
Jika belum tahu, +/- Rp 25rb/ltr,
Pernahkah kita menanyakan harga Nitrogen di apotik ?
Jika belum tahu, +/- Rp 9.950/ltr.
>> Taukah Bahwa
-Dalam sehari manusia menghirup 2.880 liter Oksigen & 11.376 liter Nitrogen-
2.880 x Rp.25.000,- = Rp. 72.000.000,-
11.376 x Rp. 9.950,- = Rp.113.191.200,-
—————————————
Total biaya sehari – = Rp.185.191.200,-
biaya bernafas 1 bln = 30 x 185.191.200,- = Rp.5.555.736.000,-
1 thn 365 hari maka biaya utk bernafas selama 1 th
365 x 185.191.200 = Rp.67.594.788.000,-
Jika harus dihargai dgn Rupiah
maka Oksigen & Nitrogen yg kita hirup,
akan mencapai Rp.185Juta lebih/hr/manusia.
Sahabatku!
Jika kita hitung harga nafas dalam satu hari Rp.185 Juta,Maka sebulan Rp.5,5M/orang, setahun Rp.67,5 Milyar /orang !!! sudah berapa lamakah kita hidup di bumi Allah ini? dan…. berapa rupiah biaya yang harus kita keluarkan untuk hidup selama itu jika udara yang kita hirup harus dibayar? Sungguh manusia pada hakekatnya sangat LEMAH & TIDAK LAYAK BERLAKU SOMBONG di muka BUMI ini !
Orang yg paling KAYApun tdk akan sanggup melunasi biaya Nafas hidupnya, kalo Alloh mau pake Rumus dagang sama manusia!
Masihkah kita belum mau BERSYUKUR ? ? !
Baru nafas saja kita sudah semestinya menghabiskan Rp.185.191.200,-/hari
dan itu GRATIS dari Allah.
Sungguh, Alloh maha pemurah atas segala karunia-Nya. Tak terkecuali nikmat Alloh dari udara yang digunakan manusia sebagai bahan bernafas setiap saatnya.Untuk semua itu Alloh hanya meminta kita untuk bayar zakat sebagai preminya…..subhanalloh. Udara yang melimpah ruah di alam adalah bukti kasih sayang Allah yang luar biasa. Sekumpulan gas tersebut diberikan Alloh kepada manusia dengan cuma-cuma. Tak sepeser pun dipungut dari manusia atas nikmat yang amat penting tersebut. Oleh karenanya, sudah sepantasnyalah manusia bersyukur kepada Sang Pencipta.
seandainya Allah itu pedagang…….dan mengharuskan membayar
harga nafas dalam satu hari saja
apa yang dapat kita lakukan untuk membayar biaya bernafas kita?
pernahkah kita bersedekah sebanyak Allah bersedekah kepada kita?
sesungguhnya manusia itu tamak dan kikir
Dia-lah Rabb yang mengurus kita di siang dan di malam hari sebagaimana firman Allah,

“katakanlah: ‘Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari selain Allah) Yang Maha Pemurah?’…”(QS Al Anbiyaa’ 21: 42).
وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَةَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.An-Nahl 16:18)
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS. Ibrahim 14:34)
فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi orang yang selalu bersyukur dan menjadi orang yang bertaqwa Aamin
Salam dari putra Nak Kaum Babakan Raden Kec.Cariu Bogor
Wassalamualaykum wr.wb


Minggu, 17 November 2013

Sikap kita Dalam Shalat


Assalamualaykum wr.wb
Dalam melaksanakan shalat hal yang harus kita perhatikan seperti

Membersihkan Tempat Sujud
Diriwayatkan dari Mu’aqib r.a. : Nabi Muhammad Saw berbicara tentang seorang yang menepiskan kerikil di atas (tempat) bersujud, dan berkata, “apabila kamu harus melakukannya, lakukanlah satu kali”.

Shalat Berdiri, Duduk atau Berbaring
Diriwayatkan dari Imran bin Hushain ra. : aku punya penyakit bawasir, maka aku bertanya kepada Nabi Muhammad Saw perihal shalatku. Nabi Muhammad Saw bersabda, “shalatlah sambil berdiri dan jika tidak dapat melakukannya, shalatlah sambil duduk. Dan jika tidak dapat melakukannya shalatlah sambil berbaring”.

Shalat yang diJamak
Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : Rasulullah saw men-Jama’ shalat zuhur dan ashar dalam setiap perjalanan,. begitu pula shalat Maghrib dan Isya.

Tujuh Bagian Sujud
Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “kami diperintahkan untuk bersujud diatas tujuh bagian tubuh yaitu kening (bersama dengan ujung hidung), kedua (telapak) tangan, kedua lutut dan jari jemari kedua kaki, dan tidak boleh tertutup rambut atau pakaian”

Melirik Dalam Shalat
Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : aku bertanya kepada Rasulullah Saw tentang orang yang melirik kesana-kemari dalam shalatnya. Nabi Muhammad Saw menjawab,”dengan cara itulah setan mencuri shalat seseorang”

Melihat Keatas Saat Shalat
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda,”kenapa orang-orang itu melihat ke langit ketika sedang mengerjakan shalat?” suara Nabi Muhammad Saw terdengar mengeras ketika berkata,” mereka harus berhenti (melihat ke langit pada saat mengerjakan shalat) atau kalau tidak mata mereka akan direnggut”

Lengan Kanan Diatas
Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d r.a. : orang-orang diperintahkan untuk meletakkan lengan kanannya di atas lengan bawahnya yang sebelah kiri.

Menunggu Waktu Shalat
Diriwayatkan dari Anas r.a. : Rasulullah bersabda,”orang-orang dianggap sedang mengerjakan shalat sepanjang mereka menunggu (untuk mengerjakan shalat).”

Kentut Dalam Shalat
Diriwayatkan dari Abdullah bin Yazid Al-Anshari r.a. : ia bertanya kepada Rasulullah SAW tentang seseorang yang merasa dirinya telah kentut ketika sedang shalat. Rasulullah SAW menjawab, “ia tidak perlu membatalkan shalatnya kecuali apabila ia mendengar suara (kentut itu) atau bau (kentut itu) tercium olehnya”.

Sumber :
http://hadits-albukhari.blogspot.com/
                                                                                                  Krisna Panji
                                                                                             18 November 2013

Keadaan Pada Hari Kiamat

Diriwayatkan dari Ibn Abbas ra. : Nabi Saw. pernah bersabda, “(pada hari kiamat) kalian akan dikumpulkan dalam keadaan kaki dan tubuh telanjang dan tidak dikhitan.”
Nabi kemudian membaca ayat : sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. (QS. Al Anbiya:104).

Kemudian Nabi Saw. Bersabda, “yang pertama kali akan berpakaian pada hari kiamat adalah Ibrahim; sejumlah sahabatku akan dibangkitkan ke dalam golongan kiri dan aku akan berkata, ‘sahabatku, sahabatku!’. Lalu akan dikatakan, ‘mereka melakukan pembangkangan sepeninggalmu’. Kemudian aku akan berkata sebagaimana hamba Allah yang saleh (Isa) berkata: dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Tetapi setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah saksi atas segala sesuatu. Jika Engkau mengazab mereka, mereka adalah hamba-hambaMu. Jika Engkau mengampuni mereka, sungguh Engkau-lah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. Al Maidah:117-118)


Raih Keberuntungan Dengan Al-Quran

Assalamualaykum wr.wb 
Sudah menjadi aksioma dalam kehidupan, tak satu pun manusia mau merugi.

Namun sayangnya, tidak semua orang benar-benar memahami hakikat keberuntungan. Sebagian besar menyandarkan keberuntungan pada pangkat, kedudukan, dan kekayaan. Sebagian yang lain membuat sandaran sendiri sesuai dengan imajinasi atau pun ilusi yang dibangunnya sendiri.

Padahal, al-Qur’an sebagai mukjizat akhir zaman telah memberikan definisi, kriteria bahkan panduan untuk setiap Muslim meraih keberuntungan hakiki. Ingat, keberuntungan hakiki, bukan keberuntungan semu. Istilah sekarang bukan KW-KW-an.

Sayangnya, karena lebarnya jarak antara mata, pikiran dan hati terhadap firman Allah (al-Qur’an) membuat sebagian umat Islam tidak begitu antusias mengkaji dan menjalaninya. Sebagian lain, malah sudah meninggalkan dan melupakannya.

Keimanan masih Islam, tetapi perilaku tidak lagi. Baju masih koko (baca baju takwa), tapi hati tidak lagi. Haji berulang kali, tapi pikiran bukan untuk memajukan umat. Sebaliknya, hanya berupaya meraup kekayaan untuk kesenangan pribadi. Infak enggan, membantu yang lain apalagi.

Sebagian ada yang mengaji setiap hari, tetapi hati selalu mendahulukan iri dengki, sehingga tanpa disadari, lisan selalu menyakiti hati Muslim yang lain.

Ini mungkin tidak disadari. Sebagian yang lain boleh jadi malah menganggap sebagai cara meraih keberuntungan. Tetapi, sebagai Muslim kita mesti kembali melihat bahwa, tidak ada keberuntungan sejati kecuali kita benar-benar mengacu pada sumber kebenaran hakiki, yakni al-Qur’an al-Karim.

Kriteria Muslim Beruntung

Di dalam al-Baqarah Allah berfirman bahwa orang yang beruntung itu ialah, yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan sholat, dan menafkahkan sebagian dari rizkinya.

Kemudian beriman kepada al-Qur’an dan kitab-kitab sebelum Al-Qur’an, dan yakin terhadap hari akhirat. Nah, Muslim yang benar-benar masuk kriteria tersebut adalah orang yang mendapat petunjuk (benar) dan pasti beruntung (QS. 2: 3-5).

Jika kita pikirkan, ayat tentang keberuntungan ini Allah letakkan di awal, sesaat setelah Al-Fatihah. Artinya, ini adalah kriteria utama yang sudah semestinya setiap Muslim memilikinya. Dengan kata lain, siapa saja, Muslim yang tidak memiliki kriteria tersebut pasti tidak akan mendapat keberuntungan. Secara lebih detail Allah ulangi kembali kriteria tersebut pada Surah Al-Mu’minun ayat 1 – 11.

Misalnya, ada Muslim kaya, tapi enggan membantu kebutuhan perjuangan umat, atau paling tidak kebutuhan saudara dan tetangganya yang membutuhkan. Maka jelas ia tidak beruntung. Logika materialisnya mengatakan bahwa dengan kikir akan menjadikannya beruntung.

Tetapi, mari kita renungkan firman Allah tentang keberuntungan dan kekikiran.

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At Taghaabun [64]: 15).

Jadi, kikir sama sekali bukan jalan yang benar untuk seorang Muslim mendapatkan keberuntungan. Jika tetap kikir, maka kesengsaraannya baginya. Bayangkan, Allah sampai menegaskan sedemikian rupa, “Barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Muslim yang enggan sedekah bahkan menolak zakat ini ada contohnya di zaman Nabi, yakni Tsa’labah. Tsa’labah ini awalnya miskin, pakaian hanya sepotong yang digunakan secara bergantian dengan istrinya kala hendak sholat. Setelah mengadu kepada Nabi, Allah pun memberikan kekayaan melalui ternak yang diupayakannya.

Tetapi, setelah kaya, Tsa’labah tidak lagi sholat berjama’ah, tidak tertarik bertemu Nabi (mengkaji ilmu). Parahnya, ia menolak membayar zakat. Akhirnya, Allah menghukumnya dan mengembalikan Tsa’labah dalam keadaan miskin lagi terhina.

Oleh karena itu, seorang Muslim jangan coba-coba memelihara sifat kikir, kemudian tidak mendirikan sholat dan melupakan dzikir kepada-Nya. Apalgi, itu semua dilakukan dengan alasan pekerjaan, perniagaan atau apa pun yang intinya berurusan dengan keduniaan alias kekayaan. Yakin atau tidak, semua itu pada akhirnya hanya akan mengarahkan hidup seseorang pada kesengsaraan.

Rizki itu harus dicari, kekayaan boleh diperoleh, tapi tetap utamakan sholat dan jangan berhenti dzikir kepada-Nya. Di dalam Al-Qur’an, Allah memberikan peringatan penting untuk kita,

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيراً لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah [62]: 10).

Jangan Merendahkan Sesama Muslim

Berakhlak dalam pergaulan juga jalan penting yang mesti diperhatikan setiap Muslim. Karena ia juga merupakan penentu kelancaran kita pada keberuntungan. Dengan kata lain, ibadah sekuat apa pun, kalau tangan dan lisan tidak terjaga dari menyakiti saudara seiman, serta tidak peduli terhadap pergaulan, sama saja kita tertipu dengan amalan kita sendiri. Dan, jelas, itu tidak akan mendatangkan keberuntungan apa pun.

Untuk itu, wajib bagi setiap Muslim, bersungguh-sungguh menjaga tangan dan lisannya. Selain akan mengurangi kesempurnaan iman, boleh jadi juga akan mempersulit hari perhitungan kelak di hari kiamat. Apalgi, bahaya lisan sungguh sangat besar, lebih besar dari pembunuhan.

Pernah suatu ketika di zaman Nabi, seperti diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Turmudzi. Nabi Muhammad duduk bersama 'Aisyah RA. Tiba-tiba Sofiah Binti Huyai, istri beliau, datang menemui keduanya.

'Aisyah terlihat agak cemburu, dan berkata kepada beliau: "Cukuplah dia (Sofiah) yang pendek itu untukmu!" Nabi langsung menegur keras Aisyah: "Engkau sungguh telah mengeluarkan kata-kata yang jika dicampurkan dengan air laut, niscaya airnya menjadi sangat keruh!".

"Yang disebut Muslim adalah orang yang lisan dan perbuatan tangannya membuat orang lain aman dan selamat." (HR Muslim). Karena itu, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik atau diam." (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Kesimpulannya hanya satu, bila kita memang mendamba keberuntungan, maka tidak ada jalan lain kecuali memperhatikan dan mengamalkan perintah Allah dan Rasul-Nya sebagaimana telah termaktub secara jelas, terperinci dan sederhana di dalam Al-Qur’an.

Mulai dari benar-benar beriman, menjaga sholat, zakat, peduli terhadap sesama dan memuliakan orang yang ada haknya terhadap kita sebagai Muslim, seperti tetangga, tamu, dan menjadikan mereka tentram bersama kita. Inilah yang mesti diupayakan, keluar dari jalan tersebut, jelas akan menjauhkan kita dari keberuntungan hakiki.

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. An-Nuur [24]: 51).*

Sumber :
 http://www.hidayatullah.com/

                                                                                                18 November 2013